

Jawapostnews.co.id, Tangerang – Peresmian Alun-Alun Ciledug yang digadang-gadang menjadi ikon baru bagi warga Kota Tangerang, khususnya di wilayah Ciledug, mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat. Meski kehadiran alun-alun ini disambut dengan antusias, sejumlah warga dan tokoh masyarakat menyoroti berbagai kekurangan yang masih perlu segera dibenahi, terutama terkait fasilitas umum seperti drainase, penerangan, dan akses jalan.
Dalam acara yang turut dihadiri oleh Camat Ciledug, H. Ayi Nuryadin, S.Kom., MM, Ketua Aliansi Alun-Alun Ciledug Kusnan, serta beberapa tokoh lainnya, Ketua DPAC BPPKB Banten Kecamatan Ciledug, Obbie Pungky, bersama Sekretarisnya, Zainuri, mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap kondisi di sekitar alun-alun.
Minimnya Penerangan dan Rawan Kriminalitas
Salah satu persoalan utama yang menjadi perhatian adalah penerangan yang masih minim. Hingga saat ini, hanya terdapat enam titik lampu penerangan, yang dinilai tidak cukup untuk menerangi seluruh area alun-alun pada malam hari. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran terkait keamanan, baik dari segi potensi tindak kriminal maupun aktivitas remaja yang dapat menimbulkan pelanggaran sosial.
“Saat malam, suasana di beberapa titik sangat gelap, ini bisa menjadi rawan terhadap kriminalitas maupun pergaulan bebas anak muda yang dapat menimbulkan dampak sosial negatif,” ujar Obbie Pungky. Kamis, (30/1/2025).
Warga berharap agar pemerintah segera menambah jumlah lampu penerangan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung, terutama di malam hari.
Drainase Buruk, Genangan Air Lama Surut
Selain masalah penerangan, sistem drainase yang belum optimal juga menjadi keluhan utama. Beberapa warga dan pedagang yang berjualan di sekitar alun-alun menyampaikan bahwa saat hujan turun, terjadi genangan air di beberapa titik, termasuk di akses belakang alun-alun.
Menurut laporan warga, genangan air ini sering kali bertahan selama berjam-jam, yang diduga merupakan dampak dari pembangunan alun-alun yang belum memperhitungkan sistem drainase dengan baik. Bahkan, di beberapa area, air sulit mengalir sehingga menimbulkan becek dan mengganggu kenyamanan pengunjung maupun pedagang.
Akses Jalan Rusak dan Berbahaya
Kritik lain juga disampaikan terkait kondisi akses jalan menuju alun-alun yang masih rusak. Beberapa titik jalan masuk masih dipenuhi bebatuan tajam yang berpotensi membahayakan pengendara maupun pejalan kaki. Selain itu, adanya genangan air di beberapa ruas jalan semakin memperparah kondisi dan mengurangi kenyamanan bagi warga yang ingin berkunjung ke alun-alun.
“Jalan masuk masih rusak, banyak bebatuan tajam, dan sering tergenang air. Ini seharusnya segera diperbaiki agar akses lebih nyaman bagi warga,” ungkap salah satu pedagang yang berjualan di area tersebut.
Harapan Warga dan Camat Ciledug
Menyikapi berbagai keluhan tersebut, Camat Ciledug, H. Ayi Nuryadin, S.Kom., MM, menyatakan bahwa pihaknya akan berupaya memperhatikan dan menindaklanjuti permasalahan ini. Ia mengakui bahwa fasilitas di alun-alun memang masih perlu disempurnakan agar benar-benar memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.
“Kami memahami keluhan warga dan akan berusaha untuk meningkatkan fasilitas di alun-alun ini. Kami berharap adanya dukungan dari semua pihak agar alun-alun ini benar-benar menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi masyarakat,” kata Ayi Nuryadin.
Dengan berbagai fungsi yang dimiliki, mulai dari tempat olahraga, ruang berkumpul komunitas, hingga area rekreasi keluarga, Alun-Alun Ciledug diharapkan dapat benar-benar menjadi ikon baru Kota Tangerang yang ramah dan nyaman bagi semua kalangan.
Warga kini menantikan langkah konkret dari pemerintah daerah dalam meningkatkan sarana dan prasarana yang masih kurang agar alun-alun bisa memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Reporter: Endy/Endy
Editor: Ismail
