

Jawapostnews.co.id, Pandeglang — Dalam semangat mendukung program Tuntas Baca Al Qur’an (TBQ) dari Kementerian Agama RI, organisasi nasional Kasantri Indonesia menggelar Training Tahsin dan Tilawah Al Qur’an di Pondok Pesantren Terpadu Darul Iman, Pandeglang, Banten. Acara ini bukan hanya menjadi ajang pelatihan peningkatan kualitas bacaan Al Qur’an, tetapi juga momentum berbagi, karena Kasantri Indonesia bersama Gramedia Pustaka Utama menyerahkan wakaf Al Qur’an untuk perpustakaan pondok pesantren.
Ketua Umum Kasantri Indonesia, Mesiyarti Munir, M. Hum, dalam sambutannya menegaskan pentingnya gerakan literasi Al Qur’an di kalangan santri.
“Kasantri Indonesia punya visi besar, yaitu membumikan literasi Al Qur’an di seluruh Indonesia. Kami ingin membantu para santri tak hanya bisa membaca Al Qur’an, tetapi juga memahami makna dan mengamalkan nilai-nilainya. Karena itu, melalui Kasantri Qur’an Center, kami turun langsung ke pondok-pondok untuk memberi pelatihan tahsin dan tilawah yang terstruktur dan berkualitas,” ujar Mesiyarti.
Ia juga menambahkan, program ini akan berlanjut ke berbagai pondok pesantren lain secara bertahap sebagai wujud komitmen Kasantri Indonesia dalam mendukung agenda nasional literasi Al Qur’an.
Acara ini menghadirkan dua narasumber hebat yang merupakan alumni pesantren dengan latar akademik S1 dan S2. Untuk sesi tahsin, materi disampaikan oleh Nadya Rahmawati, lulusan Institut Ilmu Qur’an Jakarta dan certified tahsin trainer. Nadya menjelaskan pentingnya makharijul huruf yang benar agar bacaan Al Qur’an tidak salah arti.
“Tahsin itu bukan sekadar memperindah bacaan, tetapi menjaga kemurnian makna Al Qur’an. Santri harus terus berlatih agar makhraj-nya tepat, tartil-nya pas, dan bacaan Qur’an-nya benar sesuai tajwid,” katanya.
Sementara itu, untuk sesi tilawah atau naghom, hadir Rahmawati Thaib, alumni Ponpes Qori Al Miftah Serang dan peraih juara 2 MTQ Nasional 2014 di Batam. Dalam paparannya, Rahmawati memperkenalkan beberapa gaya tilawah Al Qur’an kepada para santri.
“Tilawah itu seni yang menyentuh hati. Ada maqamat tertentu yang kalau dibawakan dengan tepat, bisa membuat pendengar tergerak untuk lebih mencintai Al Qur’an,” ungkapnya penuh semangat.
Para peserta, baik santri maupun santriwati, mengikuti sesi training dengan penuh antusias. Sesi makin semarak dengan adanya sesi kuis interaktif dari narasumber. Beberapa peserta yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar mendapatkan doorprize berupa mushaf Al Qur’an.
Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan simbolis wakaf Al Qur’an dari Kasantri Indonesia kepada pimpinan Ponpes Darul Iman.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan Kasantri Indonesia. Program seperti ini sangat berarti untuk para santri kami. Semoga semakin banyak pihak yang tergerak mendukung pendidikan Al Qur’an di pesantren-pesantren,” ujar pimpinan pondok dalam sambutannya.
Melalui kegiatan ini, Kasantri Indonesia menunjukkan bahwa peran alumni santri di seluruh Indonesia tidak berhenti setelah lulus, tetapi terus berlanjut untuk menghidupkan semangat dakwah, pendidikan, dan literasi Al Qur’an di berbagai penjuru negeri.
Reporter: Eno
Editor: Ismail
