

Palangka Raya, jawapostnews.co.id – Suasana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Palangka Raya mendadak geger pada Kamis (24/7/2025) sekitar pukul 10.10 WIB. Seorang narapidana ditemukan tewas tergantung di kamar mandi ruang tahanan Blok B Nomor 30. Penemuan tersebut langsung ditangani oleh jajaran Polsek Bukit Batu Polresta Palangka Raya yang bergerak cepat ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.
Korban diketahui berinisial P (45), seorang warga Banjarmasin yang tengah menjalani masa hukuman 7 tahun 6 bulan atas kasus narkotika. Tubuh korban pertama kali ditemukan oleh teman satu selnya usai melaksanakan kegiatan ibadah pagi di gereja Lapas. Saat itu, saksi terkejut mendapati korban tergantung dengan seutas kain sarung di dalam kamar mandi sel yang terkunci dari dalam.
Kapolsek Bukit Batu, Ipda Muhammad Hafizh Ramadhan, S.Tr.K., menjelaskan bahwa laporan awal diterima dari pihak petugas Lapas sekitar pukul 10.30 WIB.
“Begitu menerima laporan, kami langsung bergegas mendatangi lokasi. Setiba di tempat kejadian perkara (TKP), kami melakukan olah TKP, memasang garis polisi, serta mencatat identitas korban dan para saksi. Kami juga mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga berkaitan dengan kejadian tersebut,” ujarnya.
Adapun barang bukti yang diamankan polisi antara lain seutas kain sarung yang digunakan korban untuk menggantung diri, sebuah Alkitab yang berisi tulisan tangan, serta beberapa catatan pribadi korban.
“Seluruh barang bukti ini nantinya akan kami analisis untuk memastikan dugaan penyebab kematian korban,” lanjut Kapolsek.
Kronologis Kejadian
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, korban terakhir terlihat pada pagi hari sekitar pukul 08.30 WIB. Ia terlihat duduk sendirian di dekat gereja Lapas setelah mengikuti kegiatan ibadah rutin. “Menurut keterangan saksi, kondisi korban terlihat baik-baik saja. Ia tidak menunjukkan tanda-tanda akan melakukan tindakan nekat,” tambah Ipda Hafizh.
Sekitar pukul 10.00 WIB, salah satu teman satu sel korban bermaksud menggunakan kamar mandi. Namun pintu kamar mandi dalam keadaan terkunci. Setelah berulang kali dipanggil dan tidak ada jawaban, saksi bersama penghuni sel lain melapor kepada petugas Lapas. Pintu kamar mandi kemudian berhasil dibuka, dan korban ditemukan dalam kondisi tergantung dengan kain sarung yang diikatkan pada ventilasi kamar mandi.
Petugas Lapas langsung menghubungi pihak Polsek Bukit Batu. Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Palangka Raya untuk dilakukan visum et repertum oleh tim medis guna mengetahui penyebab pasti kematian.
“Hasil pemeriksaan awal di TKP tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban. Namun demikian, kami tetap menunggu hasil visum dan penyelidikan lebih lanjut,” terang Kapolsek.
Kapolresta Turun Tangan
Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Dedy Supriadi, S.I.K., M.H., yang mendapat laporan langsung dari jajarannya, menyampaikan rasa prihatin atas peristiwa tersebut. Ia menegaskan bahwa kasus ini akan ditangani secara profesional dan menyeluruh.
“Kami turut berduka cita dan prihatin atas kejadian ini. Saya sudah memerintahkan Kapolsek Bukit Batu untuk mendalami kasus ini secara menyeluruh, memeriksa semua saksi, dan menganalisis seluruh barang bukti yang ada. Meskipun indikasi awal mengarah pada tindakan bunuh diri, kami tidak ingin terburu-buru menyimpulkan. Semua fakta harus terungkap dengan jelas,” tegas Kapolresta.
Lebih lanjut, Kombes Pol Dedy juga menekankan pentingnya pemeriksaan psikologis lanjutan terhadap saksi-saksi dan narapidana lainnya untuk mengantisipasi terjadinya peristiwa serupa.
“Kejadian seperti ini harus menjadi evaluasi bersama, baik pihak kepolisian maupun pengelola Lapas, agar ke depannya dapat dicegah. Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak Lapas terkait pengawasan terhadap para narapidana,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, jenazah korban masih berada di RS Bhayangkara Palangka Raya untuk keperluan visum lebih lanjut. Pihak keluarga korban di Banjarmasin juga sudah dihubungi dan diberitahu terkait peristiwa ini. Polsek Bukit Batu bersama Polresta Palangka Raya masih melakukan pendalaman terkait motif dan latar belakang korban yang diduga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Jurnalis: Ira/ irawatie
