Banda Aceh, Jawapostnews.co.id – Sebuah momen penuh haru dan inspirasi kembali lahir dari kiprah Persaudaraan Aceh Seranto (PAS) di bawah kepemimpinan Ketua Umum H. Akhyar Kamil, SH. Melalui dedikasi yang luar biasa dan kepedulian sosial yang mendalam terhadap masyarakat Aceh di perantauan, terutama di Indonesia dan Malaysia, Akhyar Kamil bersama tim PAS telah berhasil memulangkan sebanyak 465 jenazah warga Aceh ke tanah kelahirannya sejak tahun 2012. Atas jasa besar tersebut, The Aceh Post menganugerahkan penghargaan bergengsi The Aceh Post Awards 2025 kepada Akhyar Kamil, yang digelar di Hermes Hotel, Banda Aceh, Sabtu (26/7/2025).
Penyerahan penghargaan ini dilakukan langsung oleh Pimpinan Redaksi The Aceh Post, Nasir Nurdin. Dalam sambutannya, Nasir menyampaikan bahwa penghargaan ini adalah bentuk apresiasi nyata atas perjuangan dan kerja keras Akhyar Kamil beserta jajaran PAS. “Bagi kami, apa yang dilakukan oleh Akhyar Kamil dan PAS bukan hanya sebuah kerja sosial biasa, tetapi misi kemanusiaan yang konsisten menjaga marwah Aceh di tanah rantau. Mereka telah membuktikan bagaimana kepedulian mampu memberikan harapan bagi keluarga yang kehilangan anggota keluarganya di negeri orang,” ungkapnya.
Rasa Haru dan Tekad yang Tak Pernah Padam
Dalam keterangannya kepada awak media, H. Akhyar Kamil SH tidak dapat menyembunyikan rasa haru dan syukurnya.
“Saya menerima penghargaan ini dengan penuh rasa rendah hati. Namun, saya ingin menegaskan bahwa misi kemanusiaan yang kami jalankan bukan sekadar panggilan jiwa, melainkan bentuk tanggung jawab moral sebagai putra Aceh terhadap saudara-saudara kita yang berada di tanah rantau. Ini bukan soal penghargaan, tapi soal bagaimana kita menjaga kehormatan saudara kita hingga ke liang lahat,” ujarnya dengan suara bergetar.
Ia menambahkan bahwa seluruh proses pemulangan jenazah dilakukan secara gratis tanpa memandang latar belakang keluarga yang ditinggalkan.
“Sejak awal, kami di PAS selalu berprinsip bahwa tugas ini adalah ibadah. Tidak ada yang kami cari selain ridha Allah SWT dan kebahagiaan keluarga yang ditinggalkan. Semua dikerjakan secara sukarela bersama jaringan Persaudaraan Aceh Seranto di manapun kami berada,” tutur Akhyar.
PAS Menjadi Cahaya Harapan
Keberadaan Persaudaraan Aceh Seranto (PAS) yang ia pimpin kini tercatat sebagai salah satu organisasi sosial Aceh paling aktif di perantauan dan konsisten bergerak di bidang kemanusiaan. Menurut Akhyar Kamil, organisasi ini lahir dari rasa empati mendalam terhadap kesulitan keluarga Aceh yang kehilangan anggota keluarga di luar negeri.
“Banyak keluarga yang tidak mampu memulangkan jenazah karena biaya yang besar. Di sinilah PAS hadir, kami ingin menjadi cahaya harapan bagi mereka. Setiap jenazah yang kami pulangkan bukan hanya sebuah tugas, tapi amanah besar yang harus dijalankan dengan sepenuh hati,” tegasnya.
Penghargaan sebagai Momentum Perjuangan Baru
Akhyar Kamil menyebut penghargaan The Aceh Post Awards 2025 bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan momentum penting untuk memperkuat aksi sosial bagi masyarakat Aceh di seluruh penjuru dunia.
“Penghargaan ini adalah catatan sejarah bagi PAS. Kami berharap hal ini semakin memotivasi kami untuk terus hadir bagi masyarakat Aceh di manapun berada. Solidaritas dan kepedulian sosial adalah kekuatan utama membangun marwah dan peradaban Aceh,” tandasnya.
Dukung Peran Sosial PAS
Selain memulangkan jenazah, PAS juga aktif membantu masyarakat Aceh yang mengalami kesulitan di tanah rantau, termasuk yang sakit, terlantar, atau menghadapi masalah hukum. Akhyar Kamil mengungkapkan bahwa misi besar PAS adalah menjaga kebersamaan warga Aceh di manapun berada.
“Kami ingin mengembalikan nilai-nilai gotong royong dan rasa kekeluargaan yang menjadi identitas masyarakat Aceh. Tidak ada yang lebih membahagiakan selain melihat saudara kita kembali ke kampung halaman dengan tenang dan terhormat,” pungkasnya.
Dengan dedikasi dan keikhlasan, PAS telah membuktikan bahwa solidaritas mampu mengatasi batas-batas geografis. The Aceh Post Awards 2025 menjadi saksi betapa kepedulian sosial mampu menjadi kekuatan besar membangun martabat Aceh di mata dunia.
Editor: Ismail
