

Jakarta Barat, Jawapostnews.co.id – Suasana haru dan penuh makna menyelimuti keluarga besar Quality Management System (QMS). Pada minggu(7/9/2025) dini hari sekitar pukul 04.10 WIB, kabar duka datang dari rekan mereka, Murni Lestari, yang kehilangan ibunda tercinta, almarhumah Ibu Pantini binti Kromosadiman.
Almarhumah wafat di kediamannya di Jl. Latumenten 2 RT009/011 No. 37, Kelurahan Jelambar, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, dengan patokan Masjid Al-Hikmah Jelambar. Suasana duka begitu terasa saat kabar tersebut menyebar di kalangan rekan-rekan QMS.
“Terima kasih banyak untuk semua support, doa, dan salam terbaik dari teman-teman. Semoga ibu saya dilapangkan kuburnya dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Aamiin,” ujar Murni Lestari dengan nada penuh haru.
Ucapan Duka dari Rekan-Rekan
Sejumlah rekan QMS turut menyampaikan duka cita mendalam.
Bu Acik, salah seorang menejer, mengatakan:
“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya untuk Murni. Semoga almarhumah husnul khatimah, diampuni segala dosanya, dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Untuk Murni dan keluarga, semoga tetap diberi kesabaran dan ketabahan.”
Sementara itu, Vina, yang juga hadir memberikan doa, menuturkan:
“Murni, kamu tidak sendiri. Kami semua keluarga besar QMS ada untukmu. Kehilangan orang tua memang berat, tapi doa kami selalu menyertai. Semoga engkau kuat melewati masa sulit ini.”
Dukungan juga datang dari Bang Zeck , di QMS, yang menyampaikan rasa solidaritasnya.
“Saya mewakili teman-teman di QMS ingin mengatakan bahwa duka Murni adalah duka kita bersama. Keluarga besar ini selalu hadir di saat suka maupun duka. Mari kita doakan bersama-sama agar almarhumah ibu Pantini mendapat tempat terbaik dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan.”

Antara Duka dan Sukacita: Ulang Tahun Kesatria QMS
Menariknya, di tengah suasana duka ini, keluarga besar QMS juga diwarnai sukacita. Tepat di hari yang sama, dua kesatria JNE Departemen QMS, yakni M. Shatari dan Satrio, merayakan hari ulang tahun mereka.
Bagi QMS, momen ini menjadi cerminan indahnya kebersamaan. Duka dan bahagia hadir bersamaan, memperlihatkan bahwa hidup selalu berjalan dengan warna yang berbeda-beda.
“Ini sebuah pengingat bagi kita semua. Di satu sisi kita berduka karena kehilangan orang tercinta, di sisi lain kita tetap bersyukur karena masih diberi umur panjang dan kesehatan. Semua ini harus kita jalani dengan ikhlas,” ujar Bang Zeck menambahkan.
Vina juga menekankan pentingnya kebersamaan di antara tim QMS:
“Perjalanan kita di QMS bukan hanya soal pekerjaan, tapi juga soal kekeluargaan. Saat ada yang berduka, kita hadir memberi doa. Saat ada yang berulang tahun, kita hadir memberi ucapan selamat. Inilah yang membuat QMS kuat.”
Refleksi Kehidupan
Kisah duka dan sukacita yang datang bersamaan di tubuh keluarga besar QMS menjadi pengingat bahwa setiap momen dalam hidup, baik perpisahan maupun perayaan, harus dijalani dengan penuh syukur.
Almarhumah Ibu Pantini akan dimakamkan dengan penuh doa dari keluarga dan sahabat-sahabat anaknya. Sementara itu, perayaan ulang tahun M. Shatari dan Satrio tetap disambut hangat sebagai bentuk rasa syukur, meski diwarnai nuansa kesedihan.
Keluarga besar QMS berharap kebersamaan ini menjadi energi positif untuk terus saling menguatkan. Sebab, sebagaimana diungkapkan oleh salah satu anggota tim:
“Dalam keluarga besar ini, duka bukan untuk ditanggung sendiri, dan bahagia bukan untuk dirayakan sendiri. Semuanya kita jalani bersama-sama.
Editor: zakaria ( Bang zeck)
