

Palangkaraya, Jawapostnews.co.id —Pengungkapan kasus dugaan sindikat jual-beli mobil dan motor bodong di Palangkaraya mulai menemui titik terang. Berdasarkan hasil investigasi lapangan, tim gabungan yang terdiri dari satu personel Brimob, tim intel, serta awak media menemukan indikasi kuat bahwa otak dari jaringan ini melibatkan sejumlah nama berpengaruh, termasuk Hj. R, Hj. Rt, Rr (istri oknum polisi berinisial M.F., mantan anggota satuan lalu lintas Polresta), H. F, dan E.
Menurut laporan langsung dari lapangan, empat unit motor hasil gadaian dan tarikan yang sebelumnya berada di kediaman Hj. R telah digeser secara diam-diam. Tim yang dipimpin oleh Briptu N, bersama A.F., I., Y., dan satu rekan perempuan, bergerak untuk melakukan pengecekan ke rumah Hj. R di Jalan Harum I, Palangkaraya.
Namun saat didatangi, Hj. R menolak membuka pintu dan bahkan mengunci pagar serta masuk ke rumahnya secara tergesa-gesa, membuat situasi sempat menegangkan di lokasi. Beberapa warga sekitar mengaku mendengar suara bantingan pintu yang keras, menandakan adanya penolakan keras terhadap upaya klarifikasi dan konfirmasi dari pihak berwenang dan media.
Hasil pantauan di lapangan mengungkap fakta mencengangkan — Briptu N dan Intel A.F. ternyata menjadi korban tipu muslihat dari Hj. R dan Rr, yang diduga menjalankan modus penipuan berkedok penawaran kendaraan murah hasil sitaan atau gadaian.
Informasi dari sumber intelijen menyebutkan, sindikat ini menyusun rencana terencana untuk memindahkan barang bukti kendaraan hasil gadaian ke lokasi lain agar tidak terlacak aparat. Mobil dan motor bodong tersebut kemudian akan ditawarkan kembali kepada masyarakat yang tidak mengetahui asal-usul kendaraan.
Dalam praktiknya, para pelaku diduga mencari mangsa dari kalangan aparat dan warga sipil yang kurang memahami kelengkapan administrasi kendaraan seperti BPKB, faktur, dan surat jalan.
“Kami mohon kerja sama semua pihak, termasuk aparat dan rekan media, untuk membantu mengungkap siapa sebenarnya otak bisnis gelap jual beli kendaraan bodong ini,” ujar salah satu anggota tim lapangan yang ikut dalam operasi malam itu.
Kini, target penyelidikan mengarah kepada Hj. R, Hj. Rt, Rr (istri M.F.), H. F, serta E, yang diduga kuat menjadi bagian dari jaringan terorganisir bisnis mobil dan motor bodong di wilayah Palangkaraya.
Kasus ini telah menarik perhatian publik, mengingat adanya dugaan keterlibatan oknum keluarga polisi dan pihak sipil berpengaruh, yang diduga memanfaatkan kedekatan dengan aparat untuk memperluas jaringan kejahatan terencana tersebut.
Jurnalis: Irawatie
