JAWAPOSTNEWS.co.id, JAWA TENGAH – Sengketa antara CV. Jagor Jaya dan ACC Awning terkait kesalahan perhitungan faktur kini memanas dan menjadi perbincangan hangat publik. Kisah ini bermula dari transaksi faktur nomor 09.05.624 yang mengakibatkan selisih pembayaran hingga ratusan juta rupiah. Meski sudah hampir dua dekade berlalu, kedua belah pihak belum mencapai titik temu, bahkan konflik terus meruncing.
Kesalahan Perhitungan yang Fatal
Pada awalnya, faktur tersebut dihitung berdasarkan jumlah batang, bukan per meter, sehingga tagihan awal hanya mencantumkan nilai Rp 33.650.000, jauh dari total sebenarnya yang mencapai Rp 179.050.000. Administrasi CV. Jagor Jaya, yakni Susi, Lena, dan Iskandar, telah menemui Johnson, pemilik ACC Awning, untuk meminta maaf atas kesalahan ini sekaligus memohon pelunasan kekurangan pembayaran sebesar Rp 145.400.000.
“Kami sadar ada kesalahan, tapi kami memohon kekurangan ini bisa dilunasi. Kami bahkan sudah memberikan diskon 12%, sehingga total yang harus dibayarkan menjadi Rp 127.952.000,” ungkap Susi dengan nada penuh harap.
Namun, Johnson menolak mentah-mentah permintaan tersebut. “Kesalahan itu dari pihak kalian. Saya sudah bayar lunas Rp 33.650.000 sesuai faktur yang kalian berikan. Tidak ada yang perlu saya bayarkan lagi,” tegas Johnson.
Respons Tegas CV. Jagor Jaya
Mendapat tanggapan seperti itu, CV. Jagor Jaya merasa kecewa. Kuasa hukum perusahaan, Agus Darma Wijaya, menyebut bahwa mereka telah memberikan waktu dan ruang untuk penyelesaian secara kekeluargaan, tetapi pihak ACC Awning dianggap tidak memiliki itikad baik.
“Kami sudah berusaha dengan pendekatan damai, bahkan memberikan keringanan berupa diskon. Tapi hingga saat ini, tidak ada solusi yang mereka tawarkan,” ujar Agus.
Menurut Agus, CV. Jagor Jaya memiliki dokumen pendukung yang menunjukkan bahwa jumlah pembayaran dari ACC Awning tidak sesuai dengan total tagihan sebenarnya. Jika tidak ada penyelesaian, mereka tidak akan ragu membawa masalah ini ke ranah hukum.
Marwansono Tjo: Kami Hanya Menuntut Hak Kami
Direktur Utama CV. Jagor Jaya, Marwansono Tjo, menegaskan bahwa perusahaan hanya menuntut haknya. Ia juga mengakui kesalahan administrasi yang menjadi akar masalah, tetapi menyebut bahwa tanggung jawab tetap ada di pihak ACC Awning untuk melunasi kekurangan pembayaran.
“Kami sudah memberikan diskon besar sebagai bentuk pengertian, tapi mereka tetap tidak mau melunasi. Kami hanya menuntut apa yang menjadi hak kami,” ujar Marwansono dengan nada tegas.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya telah menghubungi Johnson berkali-kali, namun tidak ada respons. “Ini sangat mengecewakan. Jika terus begini, kami tidak punya pilihan selain membawa masalah ini ke meja hijau,” tambahnya.
Johnson: “Ini Bukan Kesalahan Kami”
Sementara itu, Johnson tetap bersikeras bahwa pihaknya tidak memiliki tanggungan apa pun. “Saya membayar sesuai faktur yang diberikan. Kalau ada kesalahan, itu bukan tanggung jawab saya. Itu murni kesalahan mereka,” tegasnya.
Ia juga menegaskan bahwa ACC Awning tidak akan menanggung kesalahan administratif dari pihak CV. Jagor Jaya. “Bisnis itu soal profesionalisme. Kesalahan seperti ini seharusnya tidak terjadi,” tambah Johnson.
Konflik yang Menarik Perhatian Publik
Perselisihan ini menjadi perbincangan viral di media sosial. Publik menyoroti pentingnya ketelitian administrasi dalam transaksi bisnis besar. Tagar seperti #KesalahanFaktur, #CVJagorJaya, dan #DramaBisnis kini ramai digunakan untuk membahas kasus ini.
Hingga kini, arah penyelesaian konflik masih belum jelas. Dengan kedua belah pihak yang sama-sama bertahan pada pendirian masing-masing, akankah kasus ini berakhir dengan damai atau justru melibatkan proses hukum?
Publik pun menanti kelanjutan drama bisnis yang penuh intrik ini. Apakah ada langkah kompromi, atau apakah ini akan menjadi salah satu kasus hukum bisnis terbesar di daerah ini? Waktu yang akan menjawab.
Berita ini terus berkembang. Simak update terbaru hanya di kanal terpercaya kami!
Reporter: Ismail
