
Jawapostnews.co.id, Jakarta, – Sebuah peristiwa dramatis terjadi di Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada Minggu pagi, 6 Oktober 2024, ketika seorang pria lansia bernama Alex (58) menceburkan diri ke dalam kolam di lokasi tersebut. Aksi tersebut diduga merupakan bentuk protes yang dipicu oleh perasaan depresi dan kekecewaan mendalam terkait nasib anaknya, Rico Pujianto, yang saat ini tengah mendekam di penjara. Rico, menurut Alex, adalah korban dari kriminalisasi setelah membongkar praktik kriminal pajak yang terjadi di tempat kerjanya.
Alex yang terlihat sangat emosional saat diselamatkan oleh petugas Satpol PP, Agus, mengungkapkan alasan di balik tindakan nekatnya. “Negara tidak boleh kalah,” ujar Alex dengan suara penuh amarah saat dibawa ke RSUD Tanah Abang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
“Anak saya, Rico Pujianto, adalah pejuang pajak, tapi dia dipenjara. Bebaskan anak saya, Rico Pujianto. Dimana keadilan? Negara tidak boleh kalah dari tikus-tikus pengkhianat negara,” tambahnya dengan nada yang sangat emosional. Saat ditemui awak media di RM Kepiting Montok Kota Tangerang. Selasa, (8/10/2024).
Menurut Alex, anaknya, yang dikenal sebagai seorang pejuang pajak, ditahan setelah berusaha membongkar praktik korupsi terkait pajak yang melibatkan perusahaan tempatnya bekerja. Rico dianggap telah melakukan tugas moral untuk mengungkapkan kejahatan pajak yang merugikan negara. Namun, alih-alih dihargai, Rico malah dijebloskan ke penjara dengan tuduhan yang menurut Alex tidak berdasar.
“Jaksa dan hakim sudah banyak jadi pengkhianat, penghancur rakyat kecil. Negara tidak boleh kalah, anakku harusnya dapat penghargaan dari negara, tapi malah dihukum,” ujar Alex dengan suara yang bergetar, sambil mengenang perjuangan anaknya yang ia yakini telah dibungkam secara tidak adil.
Alex juga menambahkan bahwa kondisi emosionalnya semakin buruk, bahkan istrinya jatuh sakit dan stroke akibat tekanan psikologis yang ditimbulkan oleh kasus ini.
Alex menuduh bahwa anaknya dijebak oleh pihak tempat kerjanya yang berusaha menutup-nutupi kebobrokan internal dengan menjebloskan Rico ke penjara. Ia mendesak pemerintah serta aparat penegak hukum untuk meninjau kembali kasus yang menimpa anaknya, agar keadilan dapat ditegakkan.
Meskipun terlihat baik secara fisik, perasaan Alex tampak sangat terguncang akibat kondisi yang menimpa keluarganya. Pada saat kejadian, Alex menunjukkan perasaan yang sangat kuat, bahkan menyebutkan bahwa dirinya merasa negara telah gagal memberikan perlindungan kepada rakyat kecil yang memperjuangkan keadilan.
Pernyataan Pihak Keluarga dan Langkah Hukum
Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga Alex dan Rico belum memberikan pernyataan resmi mengenai kondisi mental Alex setelah kejadian tersebut atau langkah hukum yang mungkin akan diambil untuk membebaskan Rico Pujianto.
Pihak medis dari RSUD Tanah Abang juga belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan mental Alex pasca insiden tersebut. Namun, pernyataan Alex yang sangat emosional dan menuntut keadilan atas nasib anaknya, menjadi bukti bahwa ia sangat terpukul dengan keadaan yang menimpa keluarganya.
Pernyataan Satpol PP dan Kepolisian
Pihak kepolisian pun belum memberikan keterangan resmi mengenai insiden tersebut. Namun, Satpol PP yang pertama kali menyelamatkan Alex dari kolam Bundaran HI mengungkapkan bahwa mereka akan terus memantau kawasan tersebut untuk menghindari terulangnya kejadian serupa. Satpol PP juga menegaskan bahwa mereka akan bekerja sama dengan pihak keamanan untuk menjaga ketertiban di area tersebut.
Keterlibatan Publik dan Harapan untuk Kejelasan Hukum
Peristiwa ini tidak hanya menarik perhatian warga sekitar, tetapi juga mengundang simpati dari berbagai kalangan yang merasa bahwa ada ketidakadilan yang sedang terjadi dalam sistem hukum negara ini. Banyak yang menganggap tindakan Alex sebagai bentuk keputusasaan seorang ayah yang merasa tidak ada keadilan bagi anaknya. Hal ini semakin memperburuk pandangan sebagian masyarakat terhadap penegakan hukum yang dianggap tidak berpihak pada rakyat kecil yang berjuang untuk keadilan.
Pihak berwenang diharapkan dapat memberikan kejelasan terkait nasib Rico Pujianto, serta memastikan bahwa proses hukum dalam kasus ini dapat berjalan dengan prinsip keadilan yang sesungguhnya. Kasus ini menjadi salah satu contoh dari banyaknya suara kritis terhadap ketidakadilan yang terjadi dalam penegakan hukum di Indonesia.
Dengan harapan agar keluarga Alex dapat memperoleh keadilan yang seharusnya, dan agar kasus kriminalisasi yang menimpa anaknya bisa dibuka kembali untuk penyelidikan lebih lanjut, banyak yang berharap agar langkah hukum yang tepat dapat segera diambil untuk membuktikan bahwa negara tidak boleh kalah dari mereka yang menyalahgunakan kewenangannya.
Editor: ismail
