Diduga Dibekingi Oknum Baju Loreng, 4 Pekerja Tewas, Tambang Emas Ilegal di Kapuas Tengah Jadi Sorotan Publik

May 13, 2025 Nasional

Jawapostnews.co.id, Kapuas Tengah, Kalimantan Tengah — Aktivitas tambang emas ilegal di wilayah Pojon–Marapit, Kecamatan Kapuas Tengah, kembali menjadi sorotan publik. Tak hanya menimbulkan kerusakan lingkungan dan keresahan warga, tambang ini juga menelan korban jiwa. Empat orang dilaporkan tewas akibat longsor yang terjadi di area tambang beberapa waktu lalu. Yang mengejutkan, muncul dugaan bahwa aktivitas ilegal tersebut dilindungi oleh oknum aparat berseragam loreng.

Dalam penelusuran tim media, seorang pengusaha tambang berinisial ED secara terbuka menyebut bahwa dirinya merasa aman menjalankan operasi tambang karena sudah “setor” kepada aparat penegak hukum dan militer. Bahkan, menurut pengakuannya, momen setoran tersebut sempat direkam video untuk dijadikan jaminan.

“Saya sudah aman. Sudah setor ke Polda, ke Korem juga. Jadi enggak usah takut,” ujar ED dalam rekaman yang beredar luas di kalangan wartawan dan aktivis lingkungan.

Nama seorang oknum aparat berinisial AM disebut oleh ED sebagai pihak yang memiliki alat berat yang beroperasi di lokasi tambang. AM diduga merupakan anggota aktif dari institusi militer, dan disebut-sebut sebagai pihak yang meminta agar pemberitaan tentang aktivitas tambang ini tidak dipublikasikan.

Korban Jiwa dan Keamanan Terabaikan

Insiden longsor yang menewaskan empat pekerja tambang menjadi bukti nyata bahwa keselamatan kerja di tambang ilegal ini sangat memprihatinkan. Menurut informasi dari warga sekitar, para pekerja tidak dibekali dengan alat keselamatan dan bekerja dalam kondisi berisiko tinggi. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun militer terkait kejadian tersebut.

“Kami sudah lama resah. Suara mesin excavator sampai malam bikin kami enggak bisa tidur. Tapi kalau kami protes, takut karena katanya dibekingi,” kata seorang warga yang enggan disebut namanya.

Upaya Pembungkaman Media

Tak hanya masyarakat, jurnalis yang mencoba menggali informasi lebih dalam pun turut mendapat tekanan. Beberapa sumber internal menyebut bahwa ada upaya dari pihak-pihak tertentu untuk menghentikan publikasi berita ini. Tekanan itu datang baik secara langsung maupun melalui pesan singkat agar tidak memperkeruh suasana.

“Kami justru harus buka terang-terangan. Kalau benar ada oknum aparat terlibat, ini mencoreng institusi,” tegas salah satu aktivis lingkungan dari LSM yang tidak mau disebutkan namanya. Selasa, (13/5/2025)

Desakan Investigasi Terbuka

Kasus ini menyulut reaksi dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan organisasi sipil. Mereka mendesak agar aparat penegak hukum dan institusi militer melakukan investigasi terbuka, serta menindak siapa pun yang terbukti terlibat dalam praktik tambang ilegal yang membahayakan masyarakat.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak Korem ataupun Polda Kalimantan Tengah. Namun masyarakat berharap agar kasus ini tidak berakhir menjadi isu sesaat, dan benar-benar diusut hingga tuntas.

 

 

Reporter: irawatie

Author :
RELATED POSTS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *