

Jawapostnews.co.id, Tangerang | Perhelatan Silat Benteng Cisadane Championship (SBCC) IV 2025 yang digelar di Mal Balekota, Kota Tangerang, pada Sabtu (3/5/2025), menjadi ajang kompetisi yang tak hanya menguji keterampilan fisik, tetapi juga semangat pelestarian budaya Indonesia. Dalam kejuaraan yang diikuti oleh 1.345 pesilat dari berbagai daerah, nama Gina Angelina Lestari, pesilat cilik asal Sanggar Sugeng Santoso Banten (PSHW TM), mencuri perhatian publik setelah meraih medali emas di kelas SMP putri.
Gina, yang saat ini duduk di kelas 7 SMP Negeri 1 Tangerang Selatan, dipersiapkan untuk bertanding melawan lawan di kelas tersebut.
Prestasi Gemilang yang Terus Meningkat
Kemenangan di SBCC IV 2025 ini menjadi prestasi terbaru bagi Gina, yang sebelumnya telah mengukir berbagai kemenangan di ajang-ajang silat. Dengan 13 kali kemenangan dalam berbagai kejuaraan, Gina telah meraih 9 medali emas, 1 medali perak, 1 medali perunggu, serta 1 trofi juara 3 pada O2SN tingkat kota. Ini menunjukkan konsistensi dan dedikasinya di dunia pencak silat yang telah dimulai sejak dini.
Bagi Gina, silat bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga sebuah seni bela diri yang mengajarkan banyak nilai kehidupan.
“Silat bagi saya lebih dari sekadar olahraga. Ini adalah seni bela diri yang mengajarkan banyak hal, seperti kedisiplinan, fokus, dan rasa hormat terhadap orang lain. Melalui silat, saya belajar untuk menjadi lebih kuat, baik fisik maupun mental,” kata Gina dengan penuh keyakinan, menggambarkan semangatnya dalam menjalani latihan.
Pelatih dan Sanggar Bangga dengan Gina
Keberhasilan Gina tidak hanya diraih berkat kemampuannya sendiri, tetapi juga berkat bimbingan dan dukungan dari Sanggar Sugeng Santoso Banten (PSHW TM). Danang, Ketua Sanggar PSHW TM, mengungkapkan rasa bangga yang mendalam terhadap perkembangan pesilat muda ini.
“Gina itu sangat istimewa. Sejak awal bergabung, dia sudah menunjukkan semangat yang tinggi untuk belajar dan berlatih. Meskipun kali ini dia menang tanpa bertanding, tetapi semangatnya dalam berlatih dan mendukung teman-temannya di sanggar tetap luar biasa. Dia merupakan contoh nyata bagaimana silat dapat membentuk karakter anak-anak sejak usia dini,” ungkap Danang.
Gina juga dikenal oleh rekan-rekan sesanggarannya sebagai pribadi yang selalu positif dan memberikan motivasi. Bahkan saat tidak bertanding, ia tetap hadir di setiap sesi latihan dan memberikan semangat bagi teman-temannya yang akan bertanding.
Dukungan Penuh dari Keluarga
Keberhasilan Gina juga tidak lepas dari dukungan penuh keluarga, terutama dari orang tuanya. Serka Muhadi Wiyono, ayah Gina yang juga merupakan anggota satuan Batalyon Arhanud 1/Kostrad, turut menyampaikan kebanggaan yang mendalam atas prestasi yang diraih putrinya. Sebagai seorang tentara, Serka Muhadi mengajarkan Gina nilai-nilai disiplin dan tanggung jawab yang diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari.
“Sebagai orang tua, saya sangat bangga dengan prestasi Gina. Saya selalu mendampinginya, baik dalam latihan maupun persiapan sebelum kompetisi. Meskipun kali ini ia menang tanpa bertanding, saya tahu betapa kerasnya usaha yang ia lakukan selama ini. Silat mengajarkan banyak hal, dan saya berharap Gina bisa terus berprestasi dan menjadi teladan bagi teman-temannya dan bangsa,” ujar Serka Muhadi dengan penuh kebanggaan.
SBCC IV 2025: Ajang Pembinaan dan Pelestarian Budaya
SBCC IV 2025 bukan hanya sekadar ajang olahraga, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya pencak silat sebagai warisan bangsa. Kejuaraan ini mempertemukan peserta dari berbagai daerah, seperti Banten, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Dalam kategori usia yang beragam, mulai dari junior hingga dewasa, setiap peserta menunjukkan dedikasi dan semangat yang luar biasa dalam mempertahankan tradisi silat.
Wakil Wali Kota Tangerang, H. Maryono Hasan, yang membuka acara secara resmi, menyatakan bahwa pencak silat harus diwariskan kepada generasi muda agar dapat terus melestarikan budaya Indonesia.
“Silat Benteng Cisadane bukan hanya ajang olahraga, tetapi juga merupakan sarana pelestarian budaya yang sangat penting. Ini adalah warisan kita yang harus kita teruskan kepada generasi berikutnya. Kita punya banyak atlet muda yang berbakat, dan saya yakin mereka akan membawa harum nama Kota Tangerang di kancah nasional bahkan internasional,” ujar Maryono Hasan dalam sambutannya.
Selain itu, Ketua IPSI Provinsi Banten, Ajad Sudrajad, juga mengapresiasi kontribusi aktif IPSI Kota Tangerang dalam pembinaan atlet pencak silat. Ia menambahkan bahwa Kota Tangerang telah konsisten menyumbangkan atlet berkualitas yang tak hanya berprestasi di tingkat nasional, tetapi juga internasional.
Gina Angelina Lestari: Tunas Muda yang Menjaga Tradisi Pencak Silat
Dengan prestasi yang diraihnya, Gina Angelina Lestari kini tidak hanya dikenal sebagai pesilat muda berbakat, tetapi juga sebagai simbol dari semangat pelestarian budaya dan kemajuan olahraga pencak silat di Indonesia. Meskipun kali ini kemenangan datang tanpa harus bertanding, perjalanan Gina di dunia pencak silat masih panjang, dan prestasi-prestasi gemilang lainnya pasti akan menyusul.
SBCC IV 2025 membuktikan bahwa pencak silat terus hidup dan berkembang, menjadi warisan budaya bangsa yang tak ternilai harganya.
Dan Gina Angelina Lestari adalah salah satu tunas muda yang akan terus mengharumkan nama pencak silat Indonesia, di tingkat nasional maupun internasional.
Editor: is/is
