NGOPI KAMTIBMAS POLRES METROPOLITAN TANGERANG KOTA: AJANG DIALOG TERBUKA POLISI DAN WARGA SUKASARI, BAHAS NARKOBA, KENAKALAN REMAJA, DAN KETERTIBAN LALU LINTAS

Foto: Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Dr. Raden Muhammad Jauhari, S.H., S.I.K., M.Si.

KOTA TANGERANG, Jawapostnews.co.id — Polres Metro Tangerang Kota bersama Polsek Tangerang kembali menggelar kegiatan Ngopi Kamtibmas (Ngobrol Pintar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) sebagai sarana silaturahmi dan dialog langsung antara aparat keamanan dan masyarakat. Acara berlangsung penuh keakraban di Jalan Pidana 2 RT 004 RW 012, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang, Kamis (9/10/2025).

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Raden Muhammad Jauhari, didampingi Kapolsek Tangerang AKP Suyatno, SH, MH, serta Camat Tangerang Yudi Pradana, SH. Turut hadir pula perwakilan Danramil, para tokoh agama, tokoh masyarakat, serta sejumlah organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan seperti KNPI, Pemuda Pancasila (PP), MADAS, GRIB Jaya, Karang Taruna, Pokdar Kamtibmas, dan komunitas ojek online mitra kepolisian.

Kapolres: “Kesadaran masyarakat adalah kunci keamanan kota”

Dalam sambutannya, Kombes Pol Raden Muhammad Jauhari menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan. Ia menyoroti maraknya kenakalan remaja yang mulai memprihatinkan, terutama akibat pengaruh miras dan narkoba.

“Miras dan narkoba tidak bisa dibiarkan. Anak-anak usia 14 sampai 15 tahun itu masa depan bangsa. Kalau dibiarkan rusak, kita kehilangan generasi penerus. Kita harus bertanggung jawab bersama, baik orang tua, lingkungan, maupun aparat,” tegas Kapolres.

Kapolres juga menyinggung rendahnya kesadaran berlalu lintas di kalangan anak muda.

“Jam 10 atau jam 11 malam, sering terlihat anak-anak boncengan tidak pakai helm. Polisi bisa berjaga di jalan, tapi kalau kesadaran masyarakat tidak tumbuh, tidak akan ada perubahan. Disiplin itu harus muncul dari dalam diri,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kapolres menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai Pancasila, gotong royong, dan toleransi sebagai kekuatan utama masyarakat Kota Tangerang.

“Tangerang ini punya potensi besar. Kita terkenal rukun, guyub, dan gotong royong. Jangan biarkan nilai itu luntur. Jangan mau dipecah belah. Bangun terus semangat kebersamaan dengan dasar Pancasila,” tutur Jauhari.

Ia juga mengingatkan bahwa program Kapolda Metro Jaya menekankan pengamanan wilayah Jakarta dan daerah penyangganya — Tangerang, Bekasi, dan Depok — agar tetap kondusif.

“Kita jaga Jakarta dan penyangganya bersama-sama. Jaga lingkungan, warga, aturan, dan amanah. Ada empat hal penting: saling jaga, saling peduli, saling mengingatkan, dan saling menghormati,” tambahnya.

Kapolsek dan Camat Tangerang Dorong Sinergi Tiga Pilar

Sementara itu, Kapolsek Tangerang AKP Suyatno, SH, MH menegaskan bahwa kegiatan Ngopi Kamtibmas menjadi wadah penting bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada kepolisian.

“Kami selalu terbuka untuk kritik dan saran. Polisi tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan warga. Ngopi Kamtibmas ini bukan sekadar seremonial, tapi bentuk nyata kedekatan polisi dengan masyarakat,” ujarnya.

Camat Tangerang, Yudi Pradana, SH, juga menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini harus terus dilakukan agar sinergi antara pemerintah, kepolisian, dan masyarakat semakin kuat.

“Kecamatan, Polsek, dan Danramil harus selalu bersatu. Dengan kebersamaan, semua tantangan kamtibmas bisa kita atasi,” kata Yudi.

Suara Warga Sukasari: Dari Patroli Hingga Kenakalan Remaja

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipimpin langsung oleh Kapolres. Sejumlah warga aktif menyampaikan aspirasi dan pengalaman mereka terkait situasi keamanan di wilayah Sukasari.

Wawan, warga RW 12, mengusulkan peningkatan pengawasan pada jam-jam rawan pagi hari saat anak sekolah berkumpul.

“Anak-anak banyak berkumpul di satu tempat pagi-pagi, rawan kenakalan. Kami juga mendukung keberadaan ETLE, karena bisa membuat pengendara lebih disiplin. Tapi kalau ETLE hilang, masyarakat jadi seenaknya lagi,” ujarnya.

Sementara Ajis, warga Komplek Pengayom RW 12, menyoroti kasus pencurian kendaraan menjelang bulan Ramadan.

“Sekarang sudah cukup aman, tapi menjelang Ramadan biasanya ada pencurian mobil di pos satpam, terjadi saat buka puasa atau tarawih. Kami minta pengawasan ditingkatkan di jam-jam itu,” ucapnya.

Hariadi, Ketua RT 04 RW 07, juga melaporkan bahwa pihaknya rutin berpatroli malam untuk mencegah tawuran remaja.

“Kami sudah lakukan patroli dari jam dua malam sampai subuh di lokasi rawan tawuran. Tapi kami berharap patroli kepolisian bisa ikut menyisir,” kata Hariadi.

Ibu Devi, warga RW 14, menyampaikan keresahan warga yang kehilangan motor namun bingung cara melapor ke polisi.

“Banyak warga kehilangan motor tapi tidak tahu harus lapor ke siapa. Kadang mereka takut atau tidak paham prosedurnya. Kami harap ada sosialisasi tentang pelaporan kehilangan,” ungkapnya.

Ia juga menyinggung maraknya anak-anak yang mengendarai sepeda listrik dengan kecepatan tinggi tanpa pengawasan.

“Anak-anak kecil sekarang naik sepeda listrik ngebut, boncengan dua, jalannya lurus tanpa lihat kanan kiri. Itu bahaya sekali,” tambahnya.

Dari Kurtubi, Ketua RT 04 RW 12, muncul usulan agar kegiatan keagamaan seperti Subuh Berjamaah dan Jumat Berkah dapat dilaksanakan bersama aparat kepolisian.

“Kalau Kapolres bisa hadir dalam kegiatan Jumat Berkah atau Subuh Berjamaah, semangat warga pasti bertambah. Kami ingin kegiatan itu jadi agenda rutin,” ucap Kurtubi.

Sementara Iskandar, warga Komplek Pengayom, memberikan masukan terkait maraknya remaja di bawah umur yang sudah berani mengendarai sepeda motor dengan knalpot brong.

“Anak-anak masih di bawah umur sudah bawa motor, bahkan knalpotnya dipotong biar berisik. Ini perlu penyuluhan langsung ke sekolah-sekolah. Bahaya narkoba juga perlu terus disosialisasikan,” katanya.

Ia menegaskan bahwa masyarakat siap mendukung langkah kepolisian untuk kembali memperkuat penyuluhan dan sosialisasi di lapangan.

“Kami yakin polisi bisa lebih dekat dengan masyarakat lewat edukasi, bukan hanya penindakan,” pungkas Iskandar.

Kolaborasi dan Harapan Bersama

Menutup kegiatan, Kapolres Kombes Pol Raden Muhammad Jauhari mengapresiasi partisipasi aktif warga Sukasari dan seluruh elemen yang hadir.

“Kegiatan seperti ini menunjukkan bahwa kepolisian dan masyarakat bisa duduk bersama tanpa jarak. Polisi hadir bukan hanya untuk menegakkan hukum, tapi untuk mendengar dan melayani,” ujarnya.

Ia menegaskan, kepolisian siap memperkuat kerja sama dengan ormas, Pokdar Kamtibmas, dan komunitas mitra polisi agar keamanan Kota Tangerang semakin kondusif.

“Melayani masyarakat dengan baik itu akan ternilai dengan sendirinya. Kita ingin lembaga ini profesional, transparan, dan humanis. Kalau masyarakat disiplin, maka keamanan dan kenyamanan akan kita rasakan bersama,” tutup Kapolres.

Acara Ngopi Kamtibmas Polres Metro Tangerang Kota pun ditutup dengan doa bersama dan foto bersama seluruh peserta. Suasana penuh kekeluargaan itu menjadi bukti nyata sinergi antara polisi dan masyarakat dalam menjaga keamanan serta menumbuhkan kembali semangat gotong royong di Kota Tangerang.

 

 

Editor: Ismail

Author :
RELATED POSTS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *