Jawapostnewa.co.id, Jakarta – Dalam upaya meningkatkan kualitas dan daya saing para advokat di era modern saat ini, Peradi Nusantara kembali menunjukkan komitmen kuatnya terhadap pengembangan kapasitas sumber daya manusia. Organisasi advokat yang dikenal aktif dan progresif ini menggelar pendidikan gratis bertema Communication & Negotiation Skill bagi seluruh anggotanya secara berkala, baik secara daring maupun tatap muka.
Ketua Umum Peradi Nusantara, Ronald Samuel Wuisan, dalam wawancara melalui sambungan telepon, mengungkapkan bahwa pelatihan ini bukan sekadar program seremonial, melainkan menjadi salah satu prioritas utama organisasi dalam menunjang profesionalisme anggotanya dalam menjalankan tugas sebagai advokat.
“Kami menyadari bahwa seorang advokat tidak cukup hanya pintar secara hukum. Dalam praktiknya, mereka harus mampu menyampaikan argumen, berkomunikasi dengan baik kepada klien, rekan sejawat, maupun pihak lawan. Maka itu, pendidikan Communication & Negotiation Skill ini sangat penting agar para advokat bisa menjaga hubungan profesional dan tidak kehilangan klien hanya karena miskomunikasi atau negosiasi yang buruk,” tegas Ronald. Jum’at, (18/4/2025).
Ia menambahkan, banyak kasus di mana seorang klien memilih berpindah ke advokat lain bukan karena faktor harga, melainkan karena cara penyampaian dan komunikasi yang kurang efektif dari pihak advokat itu sendiri. Di sinilah pentingnya pendidikan komunikasi dan teknik negosiasi.
“Jangan sampai klien merasa tidak nyaman, bingung, atau bahkan tidak percaya diri dengan pengacara mereka sendiri hanya karena komunikasi yang kurang tepat. Padahal, substansinya bisa jadi bagus. Kita harus ingat, advokat juga bagian dari profesi jasa. Cara menyampaikan, mendengar, menyusun kata, serta memahami kebutuhan psikologis klien adalah kunci,” papar Ronald panjang lebar.
Tak hanya terbatas pada komunikasi dan negosiasi, Ronald juga menyampaikan bahwa pelatihan yang digelar Peradi Nusantara mencakup materi Leadership for Good Sales, Digital Marketing, dan Personal Branding. Menurutnya, semua materi ini penting dikuasai oleh para advokat maupun pelaku bisnis yang tergabung dalam Peradi Nusantara.
“Di zaman serba digital sekarang ini, seorang advokat juga perlu memahami cara membangun personal branding yang positif. Ini bukan soal pencitraan semata, tetapi tentang bagaimana menunjukkan kredibilitas secara konsisten di ruang publik. Pelatihan ini juga membekali peserta dengan pengetahuan tentang pemasaran digital, yang kini menjadi sarana utama dalam memperluas jaringan profesional maupun mendapatkan klien,” tambahnya.
Ronald menekankan bahwa pendidikan akan dilaksanakan secara on-site atau tatap muka agar para peserta benar-benar mendapatkan pengalaman praktik langsung, dengan simulasi, roleplay, dan studi kasus.
“Kami tidak ingin hanya sekadar ceramah. Kami ingin para anggota benar-benar merasakan dampaknya. Makanya, metode pelatihan akan mengedepankan interaktif dan praktik langsung. Ini penting, apalagi dalam hal negosiasi, di mana setiap kata, gestur, dan ekspresi bisa menentukan hasil akhir,” ujar Ronald antusias.
Kegiatan pelatihan ini terbuka untuk seluruh anggota aktif Peradi Nusantara dan tidak dipungut biaya. Bahkan, ke depan, organisasi ini berencana memperluas cakupan pelatihan dengan mengundang narasumber dari kalangan praktisi bisnis, komunikasi, hingga psikologi.
Dengan adanya program ini, Peradi Nusantara berharap dapat mencetak lebih banyak advokat yang tidak hanya kuat secara hukum, tapi juga piawai dalam membangun relasi dan memengaruhi keputusan lewat komunikasi dan negosiasi yang efektif.
“Kita ingin mencetak advokat yang utuh: cerdas, komunikatif, persuasif, dan punya jiwa kepemimpinan. Inilah bentuk nyata tanggung jawab kami kepada profesi advokat dan kepada masyarakat yang menggunakan jasa hukum,” pungkas Ronald.
Pelatihan ini dijadwalkan mulai berjalan pada kuartal kedua 2025 di berbagai wilayah Indonesia, dan informasi pendaftaran dapat diakses melalui kanal resmi Peradi Nusantara.
Editor: Ismail
