

Jakarta, Jawapostnews.co.id – Suasana haru menyelimuti ruangan Marketing JNE Pusat di Tomang Raya, Jakarta Barat, ketika Fanny Elvandari Sahbandar, yang menjabat sebagai Customer Loyalty Department Head, resmi mengajukan surat pengunduran diri (resign) dari perusahaan pada pekan ini. Peristiwa ini menjadi momen emosional yang tak terlupakan bagi jajaran Divisi Marketing JNE yang selama ini mengenal Fanny—yang akrab disapa Ambu—sebagai sosok yang ceria, pekerja keras, dan penuh dedikasi.
Dalam acara pelepasan sederhana yang digelar di ruang marketing, beberapa karyawan tak kuasa menahan air mata, termasuk Fanny sendiri. Ia menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada seluruh rekan kerja dan manajemen yang telah menjadi bagian dari perjalanan kariernya.
“JNE bukan sekadar tempat kerja, tapi sudah seperti keluarga bagi saya. Di sini saya belajar banyak hal tentang tanggung jawab, kerja sama tim, dan arti profesionalitas. Saya pamit bukan karena tidak cinta, tapi karena ada perjalanan baru yang harus saya jalani,” ujar Fanny dengan suara bergetar.
Uni Fidiawati, yang akrab disapa Wati oleh tim marketing, memberikan pernyataan penuh makna saat melepas kepergian Fanny.
“Ambu adalah salah satu energi positif di tim marketing. Cara dia bergaul, memberi semangat, dan menyelesaikan pekerjaan selalu bisa menginspirasi teman-temannya. Kami sedih kehilangan, tapi kami juga bangga karena dia berani mengambil langkah baru untuk masa depannya. Ambu akan selalu punya tempat di hati kami,” kata Wati dengan nada haru.
Sementara itu, Vina, yang mewakili keluarga besar QAGC dari departemen QMS, juga turut menyampaikan kesan mendalamnya terhadap Fanny.
“Ambu dikenal bukan hanya di Departemen marketing, tetapi juga di QMS. Kami dari QAGC melihat Ambu sebagai sosok yang penuh semangat dan selalu membantu lintas departemen. Dedikasinya terhadap perusahaan luar biasa, dan kami semua akan sangat merindukan kehadirannya. Selamat menempuh perjalanan baru, Ambu. Semoga sukses selalu,” tutur Vina.
Suasana yang semula tenang mendadak pecah oleh isak tangis bahagia para karyawan. Mereka mengenang kebersamaan dengan Fanny selama bertahun-tahun. Tidak sedikit yang menyebutnya sebagai sosok kakak bagi juniornya karena selalu siap mendampingi dan memberikan arahan dengan sabar.
Fanny sendiri menyampaikan bahwa keputusan untuk mengundurkan diri tidaklah mudah. Namun, ia yakin langkah ini adalah yang terbaik untuk pengembangan karier dan kehidupannya ke depan.
“Saya yakin semua proses ini adalah bagian dari rencana Tuhan yang indah. Saya berharap JNE tetap menjadi perusahaan besar yang terus bermanfaat bagi banyak orang. Doakan saya juga bisa sukses di tempat yang baru,” tambah Fanny.
Pak Davis, yang turut hadir dalam pelepasan tersebut, menutup acara dengan memberikan pesan mendalam kepada seluruh tim.
“Kepergian Ambu harus menjadi pengingat ba,gi kita semua untuk terus menghargai satu sama lain. Jangan pernah anggap remeh kebersamaan ini. Mari kita teruskan semangat kerja yang selama ini Ambu tularkan,” ujarnya.
Acara pelepasan ditutup dengan pelukan hangat dan doa bersama. Fanny meninggalkan ruangan marketing JNE Pusat dengan senyum dan air mata yang bercampur, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh rekan kerjanya. Momen ini menjadi bukti bahwa JNE bukan hanya sekadar perusahaan, melainkan sebuah keluarga yang selalu mendukung satu sama lain.
Editor: Zakaria (Bang Zeck)
