Wanita Penyapu Jalan di Tangerang Kota Tewas Tersambar KRL Batu Ceper

February 6, 2025 Nasional

Jawapostnews.co.id, Tangerang – Warga di sekitar perlintasan kereta api dekat Stasiun Tanah Tinggi, Kota Tangerang, dikejutkan oleh peristiwa tragis yang menimpa seorang petugas kebersihan. Novi (34), seorang penyapu jalan yang bekerja di bawah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, ditemukan tewas setelah tersambar Kereta Rel Listrik (KRL) yang melaju dari arah Tangerang menuju Stasiun Duri pada Rabu (5/2) pagi.

Kronologi Kejadian

Menurut laporan dari Kapolsek Tangerang, AKP Suyatno, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 05.30 WIB.

“Korban diketahui setiap hari berangkat bekerja menggunakan KRL dari Stasiun Tanah Tinggi ke Stasiun Poris. Berdasarkan hasil penyelidikan awal dan keterangan saksi, korban berada di antara dua jalur perlintasan ketika kereta datang. Masinis sudah membunyikan klakson berulang kali, tetapi korban tampaknya tidak merespons,” ujar AKP Suyatno.

Seorang pedagang kopi yang berjualan di dekat lokasi kejadian, Dedi, mengatakan bahwa Novi mungkin hendak menyeberang rel saat kereta kedua melintas.

“Saya lihat dia sudah ada di perlintasan, terus kayak bingung mau ke mana. Tiba-tiba saja kereta datang dan menyambar dia,” ungkap Dedi.

Korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di sekitar tugu perlintasan nomor 4, dekat Gang Goclong, Kelurahan Tanah Tinggi. Pihak kepolisian segera melakukan evakuasi dan membawa jasad korban ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk proses pemulasaran.

Dugaan Penyebab Kecelakaan

Mengenai penyebab kecelakaan, Kapolsek Tangerang tidak menutup kemungkinan adanya faktor kelalaian atau kondisi tertentu yang membuat korban tidak menyadari kedatangan kereta.

“Bisa jadi korban tidak mendengar klakson karena kondisi lingkungan yang bising atau mungkin sedang tidak fokus. Namun, kami masih mendalami semua kemungkinan,” kata AKP Suyatno.

Tetangga korban, Ipeh, yang sempat ditemui wartawan, mengungkapkan bahwa Novi merupakan seorang janda dengan dua anak yang masih bersekolah—seorang anak perempuan duduk di bangku SD dan satu lagi SMP.

“Kasihan anak-anaknya, mereka sangat dekat dengan ibunya. Novi itu orangnya rajin kerja, setiap hari berangkat pagi-pagi sekali. Mungkin dia capek atau lagi kepikiran sesuatu, makanya nggak fokus pas nyebrang rel,” tutur Ipeh dengan mata berkaca-kaca.

Kondisi Perlintasan dan Upaya Pencegahan

Menanggapi pertanyaan tentang keamanan perlintasan tempat kejadian, AKP Suyatno mengakui bahwa lokasi tersebut memang rawan kecelakaan.

“Perlintasan ini tidak memiliki palang pintu, hanya ada rambu peringatan. Kami akan berkoordinasi dengan PT KAI dan instansi terkait untuk meningkatkan keamanan, mungkin dengan memasang pagar pembatas atau memperjelas tanda peringatan agar kejadian serupa tidak terulang,” jelasnya.

Selain itu, pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat melintasi jalur kereta api.

“Kami mengingatkan warga, terutama yang sering melewati perlintasan, untuk selalu waspada. Jangan menggunakan earphone atau alat lain yang bisa mengurangi kesadaran terhadap lingkungan sekitar,” tambahnya.

Duka dan Kesedihan Keluarga

Wahyu, kakak ipar korban yang berprofesi sebagai tukang bubur ayam di kawasan Kober, Buaran Indah, mengungkapkan kesedihannya atas kepergian Novi. “Dia sudah seperti adik saya sendiri. Sejak suaminya meninggal, dia kerja keras buat anak-anaknya. Saya nggak habis pikir kejadian ini bisa terjadi,” ujarnya dengan suara bergetar.

Jenazah Novi akhirnya dimakamkan pada siang harinya di TPU Goclong, Tanah Tinggi, dengan dihadiri keluarga, rekan kerja, serta perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang. Kepala Bidang Kebersihan DLH Kota Tangerang, Iwan, juga turut hadir dan menyampaikan belasungkawa.

Tragedi ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya keselamatan di perlintasan kereta api.

Pihak kepolisian berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan masyarakat lebih waspada saat melintas di jalur kereta.

Editor: Ismail

Author :
RELATED POSTS